Prosespengeringan dapat dilakukan dengan dua cara: Cara pertama, biji Kopi Luwak hasil pencucian dikeringkan hingga memiliki kadar air sekitar 12%. Cara kedua, biji Kopi Luwak dikeringkan sampai kadar air 25 - 30% kemudian dikupas kulit tanduknya menjadi biji Kopi Luwak beras (green bean). Pencucian akan mengurangi atau menghilangi bahan-bahan sejenis malam lilin yang melapisi kulit pada beberapa jenis hasil pertanian seperti buah-buahan, untuk melindungi kotoran yang melekat pada buah yang dapat menunjukan adanya populasi mikroorganisme, untuk menghilangi adanya sisi-sisa insektisida. Air yang digunakan untuk mencuci harus bersih, sebaiknya digunakan air yang mengalir dan bersih. Pencucian dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu denagn cara basah atau kering, penyemprotan angin, perendaman bak perendam atau disemprot air. 3. Penghancuran Penambahan air ini ditujukan agar memudahkan proses penghancuran buah, penghancuran dilakukan dengan blender selama 4 menit. Penghancuran dilakukan sampai terbentuk bubur buah. Proses penghancuran ini dilakukan sampai halus. 4. Pemasakan Pemasakan bertujuhan untuk membuat campuran gula dan bubur buah menjadi homogen dan menghilangkan air tang berlebihan sehingga selai yang dihasilkan menjadi pekat. Di samping itu, pemasakan juga bertujuan untuk mengekstraksi pektin untuk memperoleh sari buah yang optimal, untuk menghasilkan cita rasa yang baik, dan untuk memperoleh struktur gel. Selama pemasakan harus dilakukan pengadukan agar campuran bahan selai, yaitu buah atau bahan dasar, pektin, gula dan asam menjadi homogen. Pengadukan juga bertujuan untuk memperoleh struktur gel. Pengadukan tidak boleh terlalu cepat karena dapat menimbulkan gelembung-gelembung yang dapat merusak tekstur dan penampakan akhir. 5. Pendinginan Pendinginan pada pembuatan selai bertujuan untuk membuat tekstur selai supaya menjadi bagus. Proses pendinginan selai kurang lebih hingga commit to user 12 6. Pengemasan Pengemasan merupakan suatu cara dalam memberikan kondisi sekeliling yang tepat bagi bahan pangan dan dengan demikian membutuhkan pemikiran dan perhatian yang besar dari pada yang biasa-biasanya diketahui. Industri pangan cenderung untuk membedakan antara proses pengalengan dan pembotolan di suatu pihak lain. Sampai batas tertentu, ini merupakan perbedaan nyata antara metode pengolahan pangan yang mengikutsertakan sterilisasi dan pasteurisasi terhadap metode pengawetan lainya, termasuk dehidrasi dan pembekuan cepat. Pengemas disebut juga pembungkus, pewadahan atau pengepakan. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi, melindungi bahan pangan atau produk yang ada didalamnya, dan melindungi bahaya pencemaran serta bahaya fisik gesekan benturan, dan getaran. Pengemasan juga berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri supaya mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Kemasan juga sebagai alat promosi dan media informasi. E. Analisis Sensori Uji scoring adalah pengujian yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap suatu produk, dengan mengandalkan panca indra. Panelis adalah kelompok yang memberikan penilaian terhadap suatu produk, dibedakan menjadi lima yaitu panelis perorangan, panelis terbatas, panelis terlatih 7-15 orang, panelis setengah terlatih 15-25 orang dan panelis tidak terlatih 25 orang. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan uji organoleptik adalah fisiologi keadaan fisik panelis, psikologi perasaan panelis dan kondisi lingkungan saat pengujian. Dalam pelaksanaannya, digunakan uji scoring dimana panelis tidak terlatih diminta memberikan penilaian dalam skala yang menunjukkan tingkat dari sangat tidak suka sekali sampai sangat suka sekali untuk respon rasa. Sedangkan panelis setengah terlatih memberikan penilaian dari tingkat sangat tidak commit to user 13 mengembang sekali sampai sangat mengembang sekali untuk respon kemampuan mengembang Rahayu, 2001. Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar-benar tahu mengenai atribut yang dinilai. Tipe pengujian skoring sering digunakan untuk menilai mutu bahan dan intensitas sifat tertentu misalnya kemanisan, kekerasan, dan warna. Selain itu, digunakan untuk mencari korelasi pengukuran subyektif dengan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif Kartika dkk, 1988. F. Analisis Vitamin C Vitamin C dapat berbentuk L-dehidroaskorbat, mempunyai keaktivan sebagai vitamin C, asam askorbat yang kehilangan atom hidrogen sehingga atom C mempunyai ikatan rangkap, asam dehidroaskorbat kehilangan hidrogen pada asam askorbat . Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversible menjadi L-dehidroaskorbat. Asam dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi Winarno, 1992. Vitamin C pada umunya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat. Buah yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning. Bahkan, pada beberapa buah, kulitnya mengandung vitamin C lebih tinggi daripada buahnya. Misalnya pada kulit buah apel dan jeruk walaupun tidak semua kulit buah bisa dimakan Counsel, 1996. Untuk struktur vitamin C dapat dilihat pada Gambar commit to user 14 BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Praktek Produksi Pembuatan Selai Sawo dilaksanakan mulai Bulan April 2012 sampai bulan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Proses dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Bahan, Alat dan Cara Kerja 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah buah sawo, gula pasir, air, vanili, pektin, jeruk nipis sedangkan bahan yang digunakan dalam uji kimia selai sawo adalah indikator amilum, aquades dan larutan Iod. 2. Alat Alat yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah baskom plastik, wajan, timbangan digital, kompor gas, blender, pengaduk, pisau stainless, botol selai sedangkan alat yang digunakan pada uji kimia selai sawo adalah gelas ukur 100 ml, buret, Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur 5 ml, pipet ukur 25 ml, corong, kertas saring. commit to user 15 3. Cara Kerja. Cara kerja pembuatan selai sawo dapat dilihat dalam Gambar Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan Selai Sawo C. Analisis Produk Produk selai sawo yang telah dibuat kemudian dilakukan analisis sensori dengan uji kesukaan, analisis kimia yaitu analisis vitamin C yang ditunjukkan pada Tabel dan Tabel Tabel Formulasi Pembuatan Selai Sawo Bahan Formulasi 1 100 30 Formulasi II 100 35 Formulasi III 100 40 Daging buah sawo 500 gram 500 gram 500 gram Gula 150 gram 175 gram 200 gram Air 30 ml 30 ml 30 ml Vanili 1 gr 1 gr 1 gr Pektin 1 gr 1gr 1 gr Pencucian Penghancuran Pemasakan Pengupasan Pendinginan Pengemasan Buah Sawo Air Gula, vanili, pektin, jeruk nipis Selai Sawo commit to user 16 Jeruk nipis 20 gr 20 gr 20 gr Tabel Metode Analisis Produk. No Macam Analisis Metode 1 Sensori Uji Skoring Utami, 1999 2 Vitamin C Titrasi Iodin Sudarmadji dkk, 1981 D. Analisis Ekonomi a. Biaya Produksi Total Biaya Produksi = Total Fixed Cost + Total Variable Cost b. Biaya Perawatan Dan Perbaikan BPP 100 hari x jam x P x %FPP 1 BPP P = harga awal FPP = faktor perawatan dan perbaikan c. Penyusutan/Depresiasi N NS P Depresiasi  Keterangan P Harga peralatan awal NS Biaya penyusutan N Jumlah bulan d. Pajak Usaha Pajak Usaha = 10% x Laba Kotor e. Harga Pokok Penjualan HPP= Produksi Kapasitas roduksi P Biaya f. Perhitungan Penjualan Penjualan = Harga/unit x Jumlah Unit g. Perhitungan Rugi Laba Laba kotor = Penjualan-Biaya Pokok Produksi commit to user 17 h. BEP unit QBEP= Produksi tas VC/Kapasi Jual Harga FC  FC Fixed Cost Biaya Tetap VC Variabel Cost Biaya Tidak Tetap i. ROI Return on Investment ROISebelum Pajak = x100% Produksi Biaya T otal otor K Laba ROISesudah Pajak = x100% Produksi iaya B T otal Bersih Laba j. POT POT merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan bersih. otor K Laba roduksi P Biaya POT k. B/C Ratio Benefit Cost Ratio roduksi P Biaya Pendapatan B/CRatio l. IRR =          2 1 2 1 1 DF DF x NPV NPV NPV DF commit to user 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Produk Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan selai yaitu buah sawo yang matang, masih segar dan tidak kotor. Buah sawo dipilih dikarenakan buah tersebut mengandung vitamin C yang cukup tinggi yang berguna untuk memelihara dan menambah daya tahan tubuh. Fungsi lain dari vitamin C adalah untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh karena vitamin C berperan penting dalam proses pembakaran lemak dalam tubuh. Selai sawo dibuat dengan komposisi buah sawo, gula, jeruk nipis, vanili, pektin dan air, dihasilkan warna coklat. Selai sawo dikemas dalam botol dengan berat bersih 200 gram per botol. Pengemasan selai sawo di kemas dengan botol bermulut lebar, tujuan dari pengemasan botol supaya memudahkan dalam sterilisasi alat maupun botol selai yang sudah diisi dengan cara dikukus atau dipanaskan supaya produk selai bisa lebih awet dan melindungi produk dari kontaminasi. Proses pembuatan selai sawo meliputi 6 tahapan proses yaitu pengupasan kulit sawo, pencucian, penghancuran, pemasakan, pendinginan, dan pengemasan. Untuk penjelasan dari masing-masing tahapan proses pembuatan selai sawo adalah sebagai berikut 1. Pengupasan Sawo Tahap pertama dalam pembuatan selai sawo adalah pengupasan. Pengupasan bertujuan untuk membuang kulit buah serta bijinya. Proses pengupasan harus dilakukan dengan benar supaya daging buah tidak ikut terbuang, buah yang digunakan untuk pembuatan selai harus buah yang benar-benar masak agar hasil selai lebih bagus. Untuk lebih jelasnya pengupasan dapat dilihat pada Gambar commit to user 19 Gambar Pengupasan Sawo 2. Pencucian Setelah dilakukan pengupasan buah sawo, dilakukan proses pencucian dengan air bersih terhadap daging buah. Pencucian daging buah bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan getah yang masih menempel pada buah sawo. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada Gambar commit to user 20 3. Penghancuran Daging buah yang sudah dicuci kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender selama 4 menit dan ditambahkan air sebanyak 30 ml agar mempermudah dalam proses penghancuran. Pada waktu proses penghancuran daging buah harus benar-benar hancur supaya didapatkan bubur buah yang halus. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada Gambar Gambar Penghancuran 4. Pemasakan Pemasakan dilakukan dengan mencampur semua bahan utama dan bahan bahan tambahan. Bahan utama dalam pembuatan selai ini adalah daging buah sawo yang telah dihancurkan, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gula, jeruk nipis, vanili, dan pektin. Pemasakan dilakukan selama 30 menit dengan suhu 1000 C sampai mengental. Pemanasan dan pemasakan sangat berpengaruh terhadap mutu selai. Untuk lebih jelasnya pemasakan dapat dilihat pada Gambar commit to user 21 Gambar Proses Pemasakan Selai Sawo 5. Pendinginan Setelah dilakukan pemasakan, selai didinginkan. Pendinginan dilakukan kurang lebih 3 jam hingga suhunya menjadi kurang lebih 400C. Setelah didinginkan, tekstur selai menjadi menggumpal. Jika pendinginan kurang dari 3 jam, selai masih panas dan jika dikemas akan menimbulkan uap. Sedangkan jika pendinginan lebih dari 3 jam selai akan keras. Untuk lebih jelasnya pendinginan dapat dilihat pada Gambar commit to user 22 6. Pengemasan Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kotoran dan kontaminan. Selai yang telah dingin dikemas dengan menggunakan botol selai yang terbuat dari bahan kaca karena botol jenis kaca ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, dan stabil terhadap suhu tinggi. Botol selai yang digunakan harus benar-benar bersih. B. Analisis Sensori Analisis sensori dilakukan dengan menggunakan uji skoring untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap mutu selai sawo yang dibuat dengan perbedaan konsentrasi gula yang berbeda. Parameter yang diuji antara lain adalah warna, rasa, tekstur, aroma, dan penilaian secara keseluruhan overall. Hasil analisis sensori selai sawo dapat dilihat pada Tabel Tabel Hasil Analisis Sensori Selai Sawo Selai Sawo Warna Rasa Tekstur Aroma Overall Penambahan gula 150 gr 2,96a 3,32a 3,32a 2,72a 3,56b Penambahan gula 175 gr 3,04a 2,76a 3,12a 2,80a 2,96a Penambahan gula 200 gr 3,44a 3,16a 3,16a 3,28a 2,96a Keterangan 1 = Tidak Suka 2 = Kurang Suka 3 = Agak Suka 4 = Suka 5 = Sangat Suka
atauhewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair . pencucian dan sebagainya. 3. Peningkatan produksi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu .
Pencucian WashingSetiap akhhir psoses pengerjaan tertentu, pada bahan harus dilakukan proses pencucian sabun yaitu proses yang bertujuan untuk menghilangkan zat warna yang tidak terfixasi pada bahan yang telah diproses pencapan sebelumnya, dengan menggunakan zat yang mengandung suhu antara 80-90ºC. sedangkan proses pencucian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cuci panas dan cuci Penyempurnaan Khusus Finishing Maksud daripada penyempurnaan khusus yaitu penyempurnaan yang telah atau belum mengenai prosee-proses tertentu, dengan tujuan untuk menambah daya guna dari bahan tekstil tertentu. Berdasarkan arti penyempurnaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dalam arti luas yang meliputi teknik penyempurnaan dari bahan tekstil dasar sampai menjadi bahan tekstil yang telah siap untuk digunakan baik sebagai bahan industri maupun sebagai bahan penyempurnaan dalam arti khusus yaitu bagian dalam teknologi penyempurnaan tekstil dalam arti luas yang meliputi cara-cara penyempuraan tekstil yang telah atau belum mengalami proses tertentu dengan maksud untuk dapat memenuhi syarat-syarat penggunaan yang diperlkan seperti memotong pinggiran kain dimesin heat cut supaya untuk menghilangkan bekas tusukan jarum pada mesin ini dilihat dari cara pengerjaan yang dapat dibagi dua golongan, yaitu1. Penyempurnaan kimia, yaitu untuk penyempurnaan bahan tekstil dengan menggunakan larutan kimia sehingga dapat merubah sifat-sifat bahan tekstil baik untuk selamanya maupun untuk penyampurnaan fisika, yaitu pengerjaan yang diberikan pada bahan tekstil untuk menambah sifat yang dimiliki pada bahan itu secara Penyempurnaan KimiaPenyempuranaan kimia dapat disebut penyempurnaan anti creasemark. Penggunaan anti crease mark dalam penyempurnaan kimia ini dimaksudkan agar kain tidak mudah kusut yang tinbul karena suhu tinggi dan air yang mendidih pada saat pencucian kain hasil pencapan, maka dri itu pada saat proses finishing, kain hasil pencapan ditambahkan zat anti Penyempurnaan Fisika mesin cntinous weight reduce• Kain yang di proses dengan menggunakan resin finishingYang dimaksud dimaksud dengan kain yang diproses menggunakan mesin resin finishing adalah kain diproses dengan penambahan zat-zat seperti carcot dengan fungsi fungsi untuk menambah daya kilap dan memberikan pegangan supaya lembut.• Memotong pinggiran kainProses ini dilakukan dengan tujuan untuk merapikan pinggiran kain dari tusukan jarum mesin stenter dan kemudian membakar pinggiran kain supaya tidak Melipat dn Menggulung Kain mesin inspectionBahan-bahan tekstil yang telah disempurnakan dan disiapkan untuk dipasarkan memerlukan bentuk khusus. Bentuk tersebut dapat berbentuk gulungan roll atau berbentuk gulungan piece. Yang dimaksud dengan gulungan ialah kain yang di giulung pada roll atau piece yang telah di inspeksi terlebih dahulu dimesin inspection.
duaphenomena penting pada proses kristalisasi yaitu pembentukan inti kristal (nukleasi) dan pertumbuhan kristal (crystal growth ). Dari penelitian didapatkan bahwa garam yang berasal dari tambak mempunyai kandungan NaCl sebesar 88,38 %. Melalui proses pencucian dan rekristalisasi maka kualitas garam tersebut dapat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai, Saya Icen. Mahasiswi D4 Perhotelan 2019 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti DKI Jakarta. Saya Merupakan Penerima Penghargaan Beasiswa Unggulan Kementrian Pendidikan. Saya harap dapat membagikan sesuatu yang sangat bermanfaat. bahasan 1. Macam dan fungsi Solvent. 2. Macam dan fungsi peralatan dry cleaning. 3. Obat-obatan yang digunakan pada proses dry Prosedur pencucian dry cleaning. A. MACAM DAN FUNGSI SOLVENT Untuk dry cleaning process maka main deterjen/media utamanya adalah SOLVENT, dan jenis Solvent yang digunakan pada dry cleaning proses adalah ;1. . Stodart Solvent, memiliki ciri- ciri mudah terbakar dan berbau Pertoleum Solvent, memiliki ciri-ciri mudah terbakar dan berbau Tri chloro Ethylene Solvent, memiliki ciri-ciri mudah terbakar dan tidak Per Thloro Ethylene Solvent, miliki ciri-ciri tidak mudah terbakar dan tidak MACAM DAN FUNGSI PERALATAN DRY CLEANING Proses terdiri dari Wool Press ini digunakan untuk melicinkan dari bahan-bahan yang lebih halus dari cotton, misalnya yang terbuat dari Wool, silk, sintetis dan lain lain. Mesin ini dibantu vacum yang sangat membantu di dalam mencapai hasil yang baik. Head dan buck/bantalannya dapat mengeluarkan steam ;Mush room dry cleaning press, Digunakan untuk melicinkan bagian atas dari bermacam-macam dry cleaning press, Digunakan untuk melicinkan bagian bawah dari bermacam-macam finisher/finishing from, Digunakan untuk membentuk frompakaian dengan bagus dan baik, Contoh jas, dress, blouse, t-shirt. Dilengkapi dengan pengaturan ukuransmall,medium,large u tuk bagian atas, tengah dan Iron, Mesin pelicin yang di jalankan dengan tangan, kegunaan nya sama dengan Hand Ironing yang di gunakan dilaundry, hanya panas yang dipakai dari steam/ Topper, Mesin yang khusus untuk melicinkan celana bagian atas, dimana cara kerjanya seperti From OBAT - OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA PROSES DRY CLEANING 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya

Apabiladitinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1. Tes tertulis, yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.

Mengerjakan hal sederhana seperti mencuci pakaian bisa merepotkan untuk Kamu yang sibuk. Solusi praktisnya adalah menggunakan jasa laundry. Selain itu, Kamu juga bisa mencontoh prinsip niaga laundry melakukan layanannya. Anda bisa melakukan pencucian sama dengan pengerjaan ala laundry. Simak proses pembilasan di laundry perumpamaan berikut. 1. Penerimaan Gaun Cemar Akurasi sangat diperlukan detik memulai layanan. Cak bagi penghitungan dengan teliti dan periksa dengan seksama. Menotal pakaian hitung total pakaian dengan saksama, imbang dengan alat yang boleh dilihat konsumen, bagi pencatatan. Membuat resi pemeriksaan ulang data dengan konsumen, menunangi segel dan jenis layanan yang diinginkan. Misalkan minta pengerjaan cepat atau enggak ingin busana yang terlalu wangi. Kemudian berikan surat bahari lakukan konsumen untuk dibawa momen mereka mengambil pakaiannya. Kasih cap Pisahkan tiap pakaian dengan menggunakan kantong atau penulisan tertentu, dengan demikian pakaian bisa terhindar dari bercampur dengan pakaian pelanggan lain. 2. Penyaringan Jenis Pakaian Sebelum memulai proses pembilasan di laundry, kelompokkan baju sesuai dengan jenisnya. Lakukan penapisan pakaian dengan teliti. Kenali instruksi pencucian pakaian yang boleh ditemukan pada bagian privat pakaian Pisahkan pakaian beralaskan cara mencucinya, bisa nan dengan prinsip dry cleaning atau pencucian dengan air. Pisahkan pula bilasan yang mudah luntur dan bukan, berwarna dengan putih serta cucian dengan bercak berat yang teradat ditangani khusus. 3. Pengumbahan Noda Pelanggan umumnya akan segera memberitahu bila ada noda tertentu yang terlazim di perhatikan. Hal seperti noda kecap, darah, patra, tinta, memerlukan pembersih khusus agar noda hilang doang kualitas gaun tetap terjaga. Cermati juga putaran tersembunyi yang bosor makan menimbulkan noda menengkar seperti fragmen kerja paksa, lipatan bawah lengan ketiak atau penggalan dasar celana jenjang. Basuh bagian nan sahih terletak adegan kotor dengan lebih saksama. 4. Sebelum Pencucian Proses pembilasan di laundry dimulai dengan tangga pra-pembasuhan, pencucian dan sesudahpencucian. Kerjakan perendaman sebelum mulai mencuci. Peristiwa ini penting untuk memberikan waktu untuk persiapan sebelum pencucian utama, dengan alasan memasrahkan waktu untuk rok ditambahkan dengan pemutih pakaian. Merendam pakaian yang kena bercak agar bertambah mudah dibersihkan. Proses membunuh basil dengan sambung tangan enceran tertentu 5. Pencucian Utama Saat Anda melakukan pencucian, gunakan sabun basuh gaun sesuai dengan pemilahan pakaian nan telah dilakukan sebelumnya. Ada gaun yang ikut mesin cuci dan ada pula pakaian yang dicuci secara manual. Dia dapat menambahkan cairan kimia sebagaimana emulsi, alkali atau oxybooster buat membersihkan bercak tertentu berdasarkan tingkat kekotoran basuhan. Bilasan akan dibersihkan dengan mesin dan dibilas sesuai dengan jumlah ruap yang digunakan. Oleh karena itu, hindari eksploitasi sabun colek cuci pakaian secara berlebihan seharusnya ekonomis air dan proses pembilasan bukan dilakukan berulang kali. Pada mesin cuci, lakukan persiapan cuci, bilas dan pengeringan sesuai dengan keberagaman mesin cuci yang dimiliki. Mengulangulang proses pembasuhan dengan menggunakan menu basuh cepat, tidak disarankan, kecuali bila pelanggan memintanya. Hal ini bikin memastikan pakaian tercuci polos, terutama yang mempunyai calit langka. 7. Pelembutan Pakaian Hendaknya rok tahir lagi nyaman dikenakan. Anda boleh menaik pelembut ketika membasuh pakaian. Peristiwa ini boleh menetralkan keasaman pada rabuk kain dan menghindari kain menjadi kasar atau menimbulkan iritasi. 8. Pengeringan Ancang seterusnya adalah menggunakan pengering plong mesin cuci sebelum dijemur kerjakan mendapatkan seronok alami. Pengeringan makara lebih hipotetis dan lebih cepat. Hindari memperalat cara ini, bila pakaian memiliki banyak paesan seperti mana manik-manik dan cukup diangin-anginkan namun. 9. Penyetrikaan Saat menyetrika, Anda sekali lagi terlazim mengkritik jenis kain semenjak busana. Letakkan ujung setrikaan plong penggalan terselubung dari pakaian, bila khawatir busana tidak bisa disetrika. Gunakan tingkatan sensual terkecil terlebih suntuk buat tadinya penyetrikaan kiranya tak destruktif pakaian. Agar lebih segar, gunakan odoran setrika kerjakan menerimakan sentuhan wewangian plong gaun. 10. Penuntasan Tambahkan parfum khusus pakaian, sebelum memulai membungkus cucian berlandaskan catatan pesanan. Hal ini menyerahkan wangi yang lebih tahan lama, dibandingkan bilamana mencuci alias menyetrika. Itulah anju-langkah privat proses penyabunan di laundry. Terdapat sejumlah ancang yang berbeda dengan saat mencuci pakaian pada umumnya. Selain itu, ada beberapa apendiks proses untuk memberikan hasil akhir nan baik ala laundry.
Metodeini sangat sederhana dan sering digunakan untuk kopi robusta dan juga 90 % kopi arabika di Brazil, buah kopi yang telah dipanen segera dikeringkan terutama buah yang telah matang. Pegeringan buah kopi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : Pengeringan Alami; Pengeringan Buatan (Artificial Drying) b. Metode Pengolahan Basah
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 101857 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d824fb2e86106ca • Your IP • Performance & security by Cloudflare Tahapawal yaitu membersihkan bahan (buah dan sayur) dasar untuk pengalengan hingga bersih, ini adalah hal yang penting karena proses pencucian akan mengurangi atau menghilangkan bahan sejenis malam yang melapisi kulit buah dan sayur serta menghilangkan kotoran, debu yang terdapat dalam bahan yang terbawa dari proses pemanenan serta menghilangkan sisa insektisida yang dapat menjadi sumber
Aksara Hukum - Tahapan pencucian uang ada beberapa tahapan yang akan yang dijelaskan dalam artikel berikut ini. Sebelum membahas pencucian uang perlu diketahui terlebih dahulu pengertian pencucian uang. “Pencuciang uang adalah suatu perbuatan dimana menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang berasal dari tindak pidana sehingga seolah-olah harta kekayaan tersebut adalah harta kekayaan yang sah”. Perlu juga diketahui pencucian uang dalam bahasa inggris disebut money mengetahui apa yang dimaksud dengan pencucian uang maka berikut ini akan dijelaskan mengenai tahapan pencucian uang itu umum pencucian uang dibagi menjadi tiga tahap yaitu penempatan placement, pemisahan/pelapisan layering dan penggabungan integration. 1. PlacementPenempatan atau placement adalah tahapan pertama dalam pencucian uang, yaitu ketika harta hasil tindak pidana pertama kali masuk ke dalam sistem keuangan atau berubah perkembangan teknologi sistem keuangan, setelah mendapatkan harta hasil tindak pidana, pelaku kejahatan memiliki banyak sekali pilihan untuk melakukan proses penempatan placement harta tahapan dimana penempatan uang hasil tindak pidana ke dalam sistem keuangan financial system. Bentuk kegiatan ini antara laina. menempatkan dana pada bank, mengajukan kredit atau pembiayaanb. menyetorkan uang pada pengusaha jasa keuangan PJK sebagai pembayaran kredit untuk mengaburkan audit trailc. menyelundupkan uang tunai dari suatu negara ke negara laind. membiayai suatu usaha yang seolah-olah sah atau terkait dengan usaha yang sah berupa kredit/pembiayaan e. membeli barang yang bernilai tinggi untuk keperluan pribadi, membelikan hadia yang nilainya mahal sebagai penghargaan/hadia kepada pihak lain yang pembayarannya dilakukan melalui PJK atau pengusaha jasa modus penempatan tersebut diantaranyaa. Menempatkan uang dalam sistem perbankan Penerima suap misalnya, dapat melakukan penempatan hasil suapnya dengan menyimpannya di bank. Baik menggunakan namanya sendiri atau orang lain. Tidak jarang pula hal ini kemudian diikuti dengan pengajuan kredit atau pembiayaan. Kemudian menyetorkan uang pada penyedia jasa keuangan sebagai pembayaran kredit untuk mengaburkan audit trail. b. Menyelundupkan uang atau harta hasil tindak pidana ke negara lain Pelaku kejahatan dapat juga melakukan penempatan dengan melakukan pembawaan tunai melewati negara. Penerima suap tersebut, misalnya bisa membawa harta hasil suapnya ke negara lain, kemudian ditukarkan dengan mata uang yang berbeda. Pembawaan tunai ini dapat dilakukan dengan memperlakukannya sebagai barang-barang ekspedisi atau dengan terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk barang berharga seperti emas atau perhiasan. Sehingga pembawaan hasil kejahatan ke negara lain tersebut bisa dilakukan banyak cara, baik itu melalui ekspedisi, maupun dibawa secara sendiri dengan kendaraan pribadi. Karakteristik lainnya adalah dengan membawa harta hasil tindak pidana tersebut ke negara-negara yang tidak memiliki pengaturan mata uang yang ketat. c. Melakukan konversi harta hasil tindak pidana Salah satu modus penempatan yang lazim dilakukan adalan dengan melakukan konversi harta hasil tindak pidana. Konversi ini dilakukan umumnya dengan cara merubah bentuk asal harta hasil tindak pidana, misalnya dengan melakukan pembelian atau dengan melibatkan orang lain. Misalnya, penerima suap akan menyerahkan uang yang diterimanya kepada orang yang percayai. Baik itu rekanan, anak buah, keluarga, atau pihak lain. Rekan yang menerima uang tunai hasil suap tersebut kemudian melakukan pembelian barang-barang berharga. Baik itu emas, mobil mewah, rumah, atau bahkan barang berharga lain seperti lukisan atau barang antik. Penerima suap tadi kemudian menerima uang yang telah berubah menjadi barang tadi seolah-olah sebagai pemberian. Sehingga asal-usul harta kekayaan menjadi lebih samar. d. Melakukan penempatan secara elektronik Penempatan juga dilakukan dengan cara melakukan transfer secara elektronik. Dengan dilakukan secara elektronik transfer uang dapat dilakukan hanya dalam hitungan menit ke manapun, termasuk melintasi berbagai negara. Kecepatan proses peralihan harta atau aset dan lintas batas negara dan yurisdiksi membuat proses penelusuran aset menjadi sangat rumit. Sebagai contoh, pelaku tindak pidana dapat mengirimkan uang melalui jasa pengiriman uang alternative remittance yang secara elektronik langsung terkirim ke lembaga pengiriman uang di luar negeri. Rekanan pelaku cukup membawa identitasnya ke lembaga pengiriman uang yang menerima uangnya di luar negeri. Dalam transaksi atau kegiatan transfer tersebut, uang tidak perlu berpindah secara juga Konsep Tindak Pidana Pencucian Uang2. LayeringAdalah upaya untuk memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya yaitu tindak pidananya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul dana. Dalam kegiatan ini terdapat proses pemindahan dana dari beberapa rekening atau lokasi tertentu sebagai hasil placement ke tempat lain melalui serangkaian transaksi yang kompleks dan didesain untuk menyamarkan dan menghilangkan jejak sumber dana tersebut. Bentuk kegiatan ini antara lain a transfer dana dari satu bank ke bank lain dan atau antar wilayah/negara, b penggunaan simpanan tunai sebagai agunan untuk mendukung transaksi yang sah, dan c memindahkan uang tunai lintas batas negara melalui jaringan kegiatan usaha yang sah maupun shell company. Layering atau heavy soaping, dalam tahap ini pencuci berusaha untuk memutuskan hubungan uang hasil kejahatan itu dari sumbernya, dengan cara memindahkan uang tersebut dari satu bank ke bank lain, hingga beberapa kali. Dengan cara memecah- mecah jumlahnya, dana tersebut dapat disalurkan melalui pembelian dan penjualan investment dari perusahaan gadungan yang satu ke perusahaan gadungan yang lain. Para pencuci uang juga melakukan dengan mendirikan perusahaan fiktip, bisa membeli efek-efek atau alat-alat transportasi seperti pesawat, alat-alat berat dengan atas nama orang atau pelapisan layering adalah tahapan kedua dari perbuatan pencucian uang. Dalam tahapan ini, uang hasil tindak pidana dipindahkan, disebarkan, dan disamarkan untuk menyembunyikan asal usulnya. Pemisahan tersebur dapat dilakukan melalui serangkaian transaksi keuangan yang didesain dengan jejaring transaksi yang rumit untuk ditelusuri. Beberapa modus layering tersebut di antaranya a. Transfer dana secara elektronik Setelah ditempatkan dalam sistem perbankan, pelaku tindak pidana dapat mudah melakukan transfer terhadap asetnya tersebut ke mana pun yang ia kehendaki. Apabila transfer tersebut dilakukan secara elektronik, ia dapat memindahkan asetnya dengan segera, lintas batas negara, dan berkali-kali, melewati berbagai rekening yang ia kendalikan, rekanannya, atau bahkan rekening dengan identitas palsu hingga sulit ditelusuri lagi asal usulnya. b. Transfer melalui kegiatan perbankan lepas pantai offshore bankingOffshore banking menyediakan layanan pembukaan rekening koran untuk penduduk luar negeri. Dengan menempatkan dana pada suatu bank, yang selanjutnya ditransfer ke rekening Offshore Banking, pelaku tindak pidana dapat scolah-olah menjauhkan harta hasil tindak pidananya dengan dirinya. http//www. Offshore Banking cenderung memiliki jaringan bank yang luas sehingga memberikan kemudahan bagi pelaku tindak pidana untuk melakukan proses pencucian Transaksi menggunakan perusahaan boneka shell corporation Perusahaan boneka shell company adalah perusahaan yang didirikan secara formal berdasarkan aturan hukum yang berlaku namun tidak digunakan untuk melakukan kegiatan usaha. Perusahaan boneka didirikan hanya untuk melakukan transaksi fiktif atau menyimpan aset pendirinya atau orang lain untuk menyamarkan kepemilikan sebenarnya terhadap aset yang digunakan dengan perusahaan boneka misalnya diawali dengan pendirian perusahaan virtual di luar negeri. Perusahaan virtual ini kemudian membuat rekening koran di beberapa bank. Pelaku tindak pidana dapat meminta beberapa orang rekanannya untuk menjadi smurf untuk mentransfer uang hasil tindak pidana ke dalam rekening bank perusahaan virtual, sehingga seolah-olah merupakan transaksi pembelian saham. 3. IntegrationAdalah upaya menggunakan harta kekayaan yang telah tampak sah, baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai kegiatan bisnis yang sah, ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana. Integration adakalanya disebut spin dry dimana uang dicuci dibawa kembali ke dalam sirkulasi dalam bentuk pendapatan bersih bahkan merupakan objek pajak dengan menggunakan uang yang telah menjadi halal untuk kegiatan bisnis melalui cara dengan menginvestasikan dana tersebut kedalam real estate, barang mewah, perusahaan-perusahaan. Modus integration dalam pencucian uang dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya a. Melakukan investasi pada suatu kegiatan usaha Investasi pada suatu kegiatan usaha merupakan salah satu proses integrasi yang lazim dilakukan. Melalui investasi tersebut, pelaku tindak pidana menggunakan harta hasil kejahatan yang telah dicuci untuk membiayai suatu kegiatan bisnis. Setelah diinvestasikan, uang yang ia peroleh dari kegiatan usaha tersebut dianggap sebagai pendapatan usahanya. b. Penjualan dan pembelian aset Dalam melakukan integrasi harta hasil tindak pidana dalam sistem keuangan, pelaku pencucian uang umumnya diawali dengan penempatan yaitu dengan sebelumnya menempatkan harta hasil tindak pidananya dalam perbankan atau sebagai aset perusahaan boneka yang didirikan. Perusahaan boneka tersebut kemudian dibuat seolah-olah melakukan transaksi pembelian aset properti seperti gedung, dengan harga yang dinaikkan marked up. Hasil penjualan aset tersebut kemudian dianggap sebagai pendapatan dari transaksi Pembiayaan korporasiPembiayaan korporasi melibatkan proses pencucian uang yang sangat rumit meliputi proses penempatan dan pemisahan yang juga luar biasa canggih. Misalnya, pelaku tindak pidana mendirikan perusahaan boneka di luar negeri. Pelaku kemudian menyimpan harta hasil tindak pidana di dalam perbankan sebagai harta kekayaan perusahaan boneka. Menggunakan harta tersebut, kemudian perusahaan boneka bertindak sebagai perusahaan pembiayaan menyediakan skema investasi atau pembiayaan kepada perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang Yunus Husein dan Roberts K, 2018, Tipologi dan Perkembangan Tindak Pidana Pencucian Uang, PT. RajaGrafindo Persada, Depok.
Prosespencacahan bertujuan untuk memotong plastik untuk menjadi bagian kepingan kecil, dengan ukuran mesh cacahan 2.5cm hingga 3.5cm. Proses pencacahan dilakukan berdasarkan masing-masing jenis plastik dalam satu kali proses. Pencacahan dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu cacah kering (tanpa air) dan cacah basah (dengan air). 1. Pengertian Proses Pencucian Umum proses pembersihan suatu benda dengan jalan menghilangkan partikel atau pengotor yang tidak di inginkan dari benda tersebut, sehingga diperoleh keadaan semula dari benda yang bersangkutan. Khusus ” Benda” yaitu ” Tekstil” Materi Kain 2. Tujuan Proses Pencucian – Menghilangkan kotoran atau noda – Hygiene dan bebas kuman – Tetap cemerlang – Sifat asli cucian tetap bertahan, Misalnya kehalusan dsb – Mencegah pakaian agar tidak cepat rusak 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian 1. Aksi Kimia /Chemical Action 2. Aksi Mekanis /Mechanical Action 3. Temperatur 4. Waktu Jenis proses pencucian ada 2 macam 1. Metode Konvensional cara yang lebih tradisional dengan menggunakan tangan 2. Metode Masinal Dengan menggunakan mesin Kelebihan dan kekurangan menggunakan mesin kelebihan 1. hemat tenaga 2. hemat waktu kekurangan 1. boros listrik 2. biaya lebih besar 3. biaya maintanance peralatan lebih besar Kelebihan dan Kekurangan menggunakan manual kelebihan 1. hemat biaya 2. cucian biasanya lebih bersih kekurangan 1. lebih banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan 2. penggunaan deterjen atau obat lebih banyak mjO3w7c.
  • 2mntr10osw.pages.dev/392
  • 2mntr10osw.pages.dev/336
  • 2mntr10osw.pages.dev/239
  • 2mntr10osw.pages.dev/192
  • 2mntr10osw.pages.dev/281
  • 2mntr10osw.pages.dev/162
  • 2mntr10osw.pages.dev/212
  • 2mntr10osw.pages.dev/18
  • 2mntr10osw.pages.dev/99
  • proses pencucian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu